“don’t make yourself good. Make
yourself good enough to win instead”
Have you ever felt that you’ve
done well but still you got nothing but lost and disappointment? Sucks ehh? Well,
the problem is, it’s not that you’re not good. But you’re not good enough !
Kalah, siapapun pasti gasuka hal
ini, apalagi kalo kalah setelah berjuang dengan baik. Pasti rasanya kayak dunia
tuh ga adil. Kesel sampe ke ubun-ubun! Yahh, setidaknya itu yang saya rasakan. Dan
itulah kenapa saya selalu ingin tahu siapa yang mengalahkan saya, dan seperti
apa hasil perbuatan kompetitor saya itu.
Menyalahkan dunia dan mengangap juri
tidak adil, adalah pemikiran pecundang. Duduk di sudut kamar, sibuk menyeka air
mata, sambil meratapi kekalahan, adalah tindakan pecundang. Sedang seorang
pejuang hebat, akan segera bangkit, mengoreksi kekalahan, belajar dari para
pemenang dan bertekad untuk berbuat lebih baik di kesempatan berikutnya. Tentu
saja harus cukup baik untuk membuatnya menang.
“ di atas lapangan, semua orang pasti
pernah sekali atau dua kali mengalami kejadian memalukan. Hanya saja, para
pemain kelas atas, sebagai penghargaan atas usaha keras mereka, akan segera berdiri
kembali. Sedang pemain kelas menengah akan kembali berdiri beberapa saat
kemudian. Dan para
pecundang, akan tetap berbaring di tanah ” - darrel
royal
Seperti yang telah saya tuliskan
sebelumnya di post “the magic of comic”. Selama kemungkinan belum 0%, masih
terlalu cepat untuk menyerah. Begitulah kata Youichi Hiruma. Tapi, bukankah
bodoh untuk maju kedalam medan
perang yang tidak mungkin dimenangkan ?
Buat
apa berusaha kalau kita yakin kita tidak mampu memenangkannya. Sekedar mencoba-coba
dengan harapan mungkin keberuntungan akan menolong kita ? atau berpikir yang
penting sudah berusaha. Hasil tidak penting, yang penting proses.
Okay,
tapi apakah tidak terasa sia-sia semua yang telah kita perjuangkan kalau kita
tidak menang ? apakah dengan berpikir seperti itu, lantas kita tidak akan
kecewa kalau kita nantinya kalah ?
Yahh,
menurut saya, tidak bodoh kalau kita maju kedalam medan perang yang tidak
mungkin kita menangkan. Dengan satu syarat. Kita harus yakin kita bisa memenangkannya !
Mungkin
atau tidak, kita belum tahu kalau belum berusaha. Kalau tidak berusaha sama
sekali, itu baru tidak mungkin menang. Kalau di awal, secara logika, menurut
statistik dan segala perhitungan probabilitas yang ada, kita tidak mungkin
memenangkannya, maka berusahalah sekeras-kerasnya , secerdas-cerdasnya, untuk
membuatnya menjadi mungkin dimenangkan.
Hanya
coba-coba dan mengharap keberuntungan, atau berpikir yang penting sudah
berusaha, adalah sifat dari pecundang dan pengecut yang tak berani mengejar
puncak. Apapun yang kita ingin perjuangkan, lomba, sayembara, kompetisi, atau
apapun, pastikan kita mengejar puncaknya. Pastikan kemenangan adalah target utama kita. Yakinkan diri
dan beranikan diri untuk mengatakan target kita. Juara Pertama !
”menang
dan kalah dalam pertandingan adalah hal yang wajar”
Pasti
familiar dengan kalimat tersebut bukan? Yahh,
entah siapa yang membuat kalimat itu, tapi menurut saya, kalimat itu salah! Karena
kalimat itu mengajarkan kita untuk menerima kekalahan sebagai sesuatu yang
wajar.
Menang
adalah hal yang wajar ! itu yang mestinya kita tanamkan dalam diri kita. Sehingga
kita akan terbiasa untuk menang, dan saat kekalahan menimpa kita, kita akan
merasa tidak nyaman, dan ingin segera kembali pada hal yang wajar menurut kita,
Menang !
Menang,
menang dan menang. Sepanjang post ini, hanya itu yang saya bicarakan. Semacam
orang yang terobsesi dengan kemenangan. Yaa, saya memang haus akan kemenangan.
Sudah lama semenjak terakhir kali saya merasakan udara kemenangan, dan
atmosfernya yang bisa menarik bibir saya membentuk lekuk bahagia.
I hate to lose ! saya benci
kekalahan! Saya ingin menang. Saya ingin selalu menang dalam segala yang saya
perjuangkan jika memungkinkan. Tidakkah kalian begitu ?