So I had an insight that people tend to be happy if (and/or when) they are
dumb.
Why ?
Because being happy requires a peaceful state of mind. Something that is awfully expensive for smart people.
Yap !
Berdamai dengan pikiran itu sulit bagi orang cerdas karena kecendurangannya untuk memikirkan berbagai hal. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, disengaja atau tidak orang cerdas itu selalu mengalami loncatan-loncatan pemikiran.
Di sisi lain, orang cerdas itu cenderung sulit menerima segala sesuatu begitu saja. padahal salah satu kunci utama kebahagiaan adalah bersyukur. Orang cerdas sulit bersyukur karena cenderung melihat celah (kebodohan) yang tidak disadari atau sengaja diacuhkan oleh orang bodoh. Celah-celah yang menuntut untuk diselesaikan dan diperbaiki. Keinginan untuk terus memperbaiki inilah yang akhirnya membuat orang cerdas sulit bersyukur.
Well it might be a lot judgmental. But if you smart and you think about it, I'm sure you'll understand.
Here, let me help you with a little example.
Dalam kondisi when atau ketika. Contoh kasusnya ada pada saat orang sedang mabuk. Biarpun saya belum pernah mabuk, tapi saya tahu kalo orang sedang mabuk, akan menjadi bodoh. Tolol bahkan. Tapi orang mabuk tertawa, tersenyum, dan itu adalah bukti kalau mereka bahagia.
Dalam kondisi if atau jika. Ini berarti orang itu memang bodoh. Contohnya ada pada kelompok Jackass.Saya yakin kalian pernah lihat, kalau belum, lihatlah agar mengerti. Seperi namanya jackass yang artinya tolol, kelompok ini secara sadar melakukan tindakan-tindakan tolol. Tapi betapapun mereka kesakitan akibat aksi tolol mereka, mereka selalu tertawa. Dan terus mengeksplor diri untuk berbuat lebih tolol. Kenapa ? Karena (selain dibayar) itu membuat mereka bahagia.
Yah, mungkin contoh jackass agak sedikit arguable karena bahkan sebagian dari diri saya menganggap mereka jenius untuk bisa memikirkan aksi tolol mereka.
Anyways,
Let's just talk about smart people. In which as opposed to dumb people, is miserable.
Balik lagi, orang cerdas cenderung miserable karena sulit untuk
menikmati banyak hal akibat kecerdasan mereka sendiri. Misalkan saja, dalam
usaha menikmati tayangan di televisi. Orang cerdas akan sangat sulit menemukan
tayangan yang pas karena kebanyakan tayang di televise secara vulgar memamerkan
cacat tayangannya sendiri.
Misalnya saja acara musik yang tanpa ragu-ragu secara rutin menampilkan
pertunjukan lipsync, ftv dan sinetron
dengan logika penceritaan serta make-up dan set yang dibuat asal-asalan,
tayangan komedi yang menjual bullying
sebagai sajian penggugah tawa, infotainment yang terus menerus mengeksploitasi
privasi seseorang, hingga tayangan berita yang sering menunjukan aksi badut
para politisi.
Saya ga pernah bisa mengerti, apakah orang-orang yang terlibat dalam
acara tersebut ga menyadari kebodohan – kebodohan yang mereka buat ? atau
apakah kebutuhan mereka akan uang dan rating sudah bener-bener membuta tulikan
mereka akan fakta-fakta tersebut ?
Bagi kebanyakan orang, fakta-fakta tersebut mungkin hanya berakhir
sebatas pengetahuan. Sudah tahu, tapi yasudah. Mau gimana lagi. Dan kemudian
tidak mempedulikannya.
“Life has to go on, worrying about every single
mistakes will just make your life miserable.”
Dalam kondisi seperti ini, kebanyakan orang lebih memilih untuk masa
bodoh. And that makes them dumb, and
happy at the same time.
Kalau kalian sudah menonton film habibie dan ainun, di bagian
akhir-akhir dari film tersebut kalian seharusnya ingat adegan dimana habibie
tidak bisa tidur karena memikirkan negaranya. Bukan hanya karena dia memilih
untuk bangun dan mencari solusi, tapi juga karena dia akan sangat sulit untuk
bisa tidur, sementara begitu banyak masalah dikepalanya yang harus
diselesaikan, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, puzzle-puzzle yang
harus dikerjakan hingga terbentuk satu gambar besar yang tersusun rapi.
Yap ! hal lain yang membuat hidup orang cerdas itu miserable adalah
susah tidur. Bukan karena insomnia, tapi karena tidak mampu berdamai dengan
pikiran. Kalau kalian pikir tukang becak yang kalian temui sedang tidur nyenyak
di becaknya yang terparkir anggun dibawah pohon rindang itu miserable, kalian
(agak) salah.
Kenapa ? karena mereka beruntung, bisa tertidur dengan mengetahui bahwa
anak istrinya dirumah sedang menunggu uang makan dirumah yang tagihan
kontrakannya sudah menunggak 2 bulan, mereka beruntung bisa nyaman terlelap di
bangku becaknya, dengan menyadari, bahwa hari esok dan lusa akan terulang
kejadian yang sama.
“They make their self comfort at a place where they
are not comfort. And that makes them dumb, and happy at the same time.”
Mau gimana lagi ? yaa bisa apa sih kita ? saya tuh cuma orang kecil. Kata-kata
itu pasti sudah sering kita dengar.
Indonesia adalah Negara yang laur biasa dikaruniai oleh Tuhan secara
sumber daya alam. Tapi mungkin tidak untuk sumber daya manusianya. Mungkin karena
kita keturunan orang-orang yang hidup dijajah selama 350 tahun, secara genetik
kita sudah berevolusi menjadi manusia-manusia yang nyaman dalam kondisi tidak
nyaman. Itulah kenapa kebanyakan orang Indonesia bisa makan Iso , babat, dan
brutu, dan bahkan menikmatinya.
Negara ini jelas-jelas bermasalah. Pemimpinnya sudah tidak jelas mana
yang bisa dipercaya, sumber dayanya terus menerus dirusak secara gila, tata
kota dan tata Negara yang semrawut, muskinya diteror aksi lisync dan wajh
oriental yang berjoget dan bernyanyi dengan suara fals, dunia hiburannya
dipenuhi oleh Artis yang terkenal lebih karena sensasi melainkan karyanya,
dan Pers yang memberi kita informasi
perkembangan Negara setiap harinya sudah secara gambling memihak partai-partai
dimana pemimpinnya berpolitik.
Berada di jalan yang macet dan penuh polusi atau berdesak-desakan di
transportasi umum sudah menjadi rutinitas. Sama seperti demo anti kenaikan bbm,
peningkatan upah buruh, dan menolak pemertintahan yang selalu berakhir ricuh.
Sebagian besar orang hanya bisa pasrah, dan aksi terbesar yang mereka lakukan
hanyalah mengeluh. Lalu kemudian beradaptasi menyesuaikan diri. Dan kemudian
melanjutkan kehidupan mereka.
Yaa, mau gimana lagi ?
“People can’t live without any trouble, worrying about
every single of it will only make you miserable.”
Move on ! adapt to every changes even if it’s way out of your comfort
zone. gives no shit about your country, your past, or every single day after
today. Stay dumb, and you’ll be happy.
(yeah right, *sigh)