Angel or
evil
Heroes or
villains
To heal or
to hurt
To kiss or
to kill
To love or
to hate
Usual or
special
To care or
to ignore
To move on
or staying stuck
To throw a
party or run into solitary
To follow
the mainstream or to follow what is right
Choices, are what
this life offers to us. To choose is somehow something that determine how our
life would be, today, yesterday, and someday. Yes! We always have a choice. But
you know what? Screw with that !
“ Good , evil, right, or wrong
, whatever we choose is never what we really need. For that is the ultimate
cosmic joke “
-
Mohinder
Suresh, Heroes
Yap ! begitulah
hidup, penuh pilihan, yang ga lain merupakan lelucon kehidupan itu sendiri.
Begitu banyak pilihan dan keinginan, begitu banyak manusia, maka yang terjadi
adalah tabrakan kepentingan, dimana yang satu harus berseberangan dengan yang
lain, merasa yang paling benar dan menyalahkan yang lain. Menjadi hakim bagi
kasus yang dihadapinya sendiri.
Saya ingat seorang
pernah berkata seperti ini :
“kalo lo tau, Tuhan nyiptain
lo cuma buat nyembah Dia, apa lo mau diciptain ?“
Bicara agama
merupakan hal yang sangat sensitif, dan berat. Tapi kalo dirunut dari awal,
mungkin itu merupakan pilihan pertama yang kita lakukan, yang sayangnya kita ga
pernah ingat kita buat, jadi kita ga bias ngerhargainya. Yaa, pilihan itu ga
lain adalah pilihan untuk hidup di dunia, atau tidak.
Begitu banyak
pilihan, begitu banyak yang ga bisa kita dapetin. Kalo bias memilih, saya yakin
semua orang menginginkan hidup yang ideal. Bahagia, Berkecukupan secara materi,
keluarga yang rukun, negri yang makmur dan damai, hidup yang penuh prestasi,
dan sebagainya. Tapi dari sekian banyak orang, hanya sebagian kecil yang bias
mendapatkannya, mungkin hanya salah satunya, atau dua, atau tiga. Mungkin
mereka bukan bisa, mungkin mereka ber-hak atas itu, karena kerja kerasnya,
mungkin juga tidak. Mungkin itu hanya pemberian Tuhan sebagai ujian bagi
dirinya dan orang disekitarnya.
“yes ! some things are meant
to not be owned. It is earned !”
Kita bisa memilih
banyak hal, tapi kalo ga berusaha buat mendapatkannya, Cuma keajaiban
(pemberian Tuhan) yang bias ngebantu. Bahkan kadang setelah kita berusaha
keras, kita ga berhasil mendapatkannya, tapi ada orang yang tanpa perlu
berusaha keras, bias medapatkannya dengan mudah. Yaa, hidup memang SANGAT
SANGAT ADIL ! haha!
Itu ga lain adalah
bentuk dari kekuatan. POWER ! siapa kita, bias apa , berkuasa sejauh mana, atau
mungkin siapa kenalan kita, bias apa dia, dan sejauh mana ia berkuasa.
Kekuatan, kekuasaan, kapabilitas, adalah hala yang sangat berpengaruh dalam
penentuan pilihan, dan kemungkinan untuk mendapatkannya. Semakin tinggi
kekuatan, semakin banyak pilihan, semakin besar keinginan, semakin besar
kemungkinan untuk mendapatkannya. Sementara orang-orang kaya berpikir malam ini
mau makan dimana, yang miskin hanya bisa memilih hari ini bisa makan apa. Now
tell me that life is fair!
Belakangan ini saya
menyadari, kenapa sebagian besar dari kita, Manusia, ga diberi kekuatan yang
luar biasa oleh Tuhan. Kekuatan-kekuatan yang sejauh ini hanya sebagian besar
dari kita bisa saksikan di layar kaca. Menghilang, Menghentikan waktu,
Mengeluarkan api, Terbang, telekinesis, telepati dan sebagainya. Tuhan ga
memberikan kita kekuatan – kekuatan itu, karena kita lemah. Bukan secara fisik,
tapi secara mental !
“ Just a little piece of that
powers, can make us playing God “
Just
like tesseract in the avengers, or Firaun at his age, or Sylar in Heroes the
series, showing us that some powers we can’t just control. It instead can
control us.
Belum lama ini saya
main game berjudul Skyrim. Semacam RPG atau role playing game, dan beginilah kira-kira
karakter saya. Seorang yang saya sebut modern mage. Seorang penyihir pada
dasarnya, tapi mahir menggunakan pedang. Jadi untuk mode fightingnya, dia pake
pedang di tangan kanan dan tangan kirinya ngeluarin fireball. Pedang itu telah
membunuh begitu banyak makhluk, tangan kiri itu telah mengeluarkan api yang
membakar begitu banyak orang, sebagian bersalah, sebagian tidak.
the sinful hands |
Yang ingin saya
sampaikan adalah, game ini merupakan cerminan bahwa dengan kekuatan yang saya
miliki di game ini, saya telah “bermain Tuhan” , saya membunuh hampir apapun
yang ada di hadapan saya yang menghalangi jalan saya, bukan karena harus, tapi
karena saya mampu, dan saya memilih seperti itu. Dan percayalah, di dunia ini
ada orang-orang dengan kemampuan seperti itu, dan mereka mungkin saja sedang
“bermain Tuhan” dengan kita.
Kekuatan kita membawa
kita pada pilihan untuk membawa kebaikan, atau kehancuran. Saya yakin, jika
Enstein tahu bahwa rumus atomnya kemudian akan dipergunakan oleh Amerika
serikat untuk membuat bom yang membunuh ratusan ribu orang, dia akan memilih
untuk tidak menemukannya, atau mengemukakannya.
Kekuatan bisa
ngebentuk pahlawan-pahlawan canggih semacam Superman, Batman, Ironman, atau
bahkan Ultraman. Tapi bisa juga memakan korban semacam Uchiha Sasuke, Adam
Monroe (Heroes), Andrew Dentmer (Chronicle), sampe ke Michael Myers
(Halloween).
victim of hate #1 |
Kenapa saya sebut
mereka korban? Padahal Uchiha Sasuke mau ngancurin desanya, Adam Monroe mau
nyebarin virus yang ngehabisin sebagian besar populasi dunia, Andrew Dentmer
mentalin orang kesana sini dengan telekinesisnya, dan Michael Myers ngebunuh
keluarganya pake Pisau pemotong. Kalian mungkin ngeliat mereka sebagai
pembunuh, orang jahat. Kalo ada super heroes, mereka adalah super villains.
Tapi buat saya, mereka adalah korban. Yes! They are the Victim of Hate. Korban
dari kebencian yang tumbuh subur di otak dan hati mereka karena kebrengsekan
orang-orang disekitarnya.
“ In every choice we made,
there’re some effects that came along with it “
Konsekuensi. Itu
bahasanya, baik untuk diri kita sendiri, atau orang lain. Setiap pilihan pasti
punya pengaruh, ada sebab maka ada akibat. Semacam bentuk aksi reaksi. Konsekuensi
ini bias baik, bias buruk, kadang sesuai harapan, seringkali ga, kadang bahkan
muncul konsekuensi yang bener-bener di luar dugaan. Yahh, namanya juga lelucon
kehidupan. Hahaha!