Wednesday, June 20, 2012

The Choice


Angel or evil
Heroes or villains
To heal or to hurt
To kiss or to kill
To love or to hate
Usual or special
To care or to ignore
To move on or staying stuck
To throw a party or run into solitary
To follow the mainstream or to follow what is right

Choices, are what this life offers to us. To choose is somehow something that determine how our life would be, today, yesterday, and someday. Yes! We always have a choice. But you know what? Screw with that !

“ Good , evil, right, or wrong , whatever we choose is never what we really need. For that is the ultimate cosmic joke “
-          Mohinder Suresh, Heroes

Yap ! begitulah hidup, penuh pilihan, yang ga lain merupakan lelucon kehidupan itu sendiri. Begitu banyak pilihan dan keinginan, begitu banyak manusia, maka yang terjadi adalah tabrakan kepentingan, dimana yang satu harus berseberangan dengan yang lain, merasa yang paling benar dan menyalahkan yang lain. Menjadi hakim bagi kasus yang dihadapinya sendiri.

Saya ingat seorang pernah berkata seperti ini : 

“kalo lo tau, Tuhan nyiptain lo cuma buat nyembah Dia, apa lo mau diciptain ?“

Bicara agama merupakan hal yang sangat sensitif, dan berat. Tapi kalo dirunut dari awal, mungkin itu merupakan pilihan pertama yang kita lakukan, yang sayangnya kita ga pernah ingat kita buat, jadi kita ga bias ngerhargainya. Yaa, pilihan itu ga lain adalah pilihan untuk hidup di dunia, atau tidak. 





Begitu banyak pilihan, begitu banyak yang ga bisa kita dapetin. Kalo bias memilih, saya yakin semua orang menginginkan hidup yang ideal. Bahagia, Berkecukupan secara materi, keluarga yang rukun, negri yang makmur dan damai, hidup yang penuh prestasi, dan sebagainya. Tapi dari sekian banyak orang, hanya sebagian kecil yang bias mendapatkannya, mungkin hanya salah satunya, atau dua, atau tiga. Mungkin mereka bukan bisa, mungkin mereka ber-hak atas itu, karena kerja kerasnya, mungkin juga tidak. Mungkin itu hanya pemberian Tuhan sebagai ujian bagi dirinya dan orang disekitarnya.

“yes ! some things are meant to not be owned. It is earned !”

Kita bisa memilih banyak hal, tapi kalo ga berusaha buat mendapatkannya, Cuma keajaiban (pemberian Tuhan) yang bias ngebantu. Bahkan kadang setelah kita berusaha keras, kita ga berhasil mendapatkannya, tapi ada orang yang tanpa perlu berusaha keras, bias medapatkannya dengan mudah. Yaa, hidup memang SANGAT SANGAT ADIL ! haha!

Itu ga lain adalah bentuk dari kekuatan. POWER ! siapa kita, bias apa , berkuasa sejauh mana, atau mungkin siapa kenalan kita, bias apa dia, dan sejauh mana ia berkuasa. Kekuatan, kekuasaan, kapabilitas, adalah hala yang sangat berpengaruh dalam penentuan pilihan, dan kemungkinan untuk mendapatkannya. Semakin tinggi kekuatan, semakin banyak pilihan, semakin besar keinginan, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkannya. Sementara orang-orang kaya berpikir malam ini mau makan dimana, yang miskin hanya bisa memilih hari ini bisa makan apa. Now tell me that life is fair!

Belakangan ini saya menyadari, kenapa sebagian besar dari kita, Manusia, ga diberi kekuatan yang luar biasa oleh Tuhan. Kekuatan-kekuatan yang sejauh ini hanya sebagian besar dari kita bisa saksikan di layar kaca. Menghilang, Menghentikan waktu, Mengeluarkan api, Terbang, telekinesis, telepati dan sebagainya. Tuhan ga memberikan kita kekuatan – kekuatan itu, karena kita lemah. Bukan secara fisik, tapi secara mental !

“ Just a little piece of that powers, can make us playing God “

Just like tesseract in the avengers, or Firaun at his age, or Sylar in Heroes the series, showing us that some powers we can’t just control. It instead can control us. 



Belum lama ini saya main game berjudul Skyrim. Semacam RPG atau role playing game, dan beginilah kira-kira karakter saya. Seorang yang saya sebut modern mage. Seorang penyihir pada dasarnya, tapi mahir menggunakan pedang. Jadi untuk mode fightingnya, dia pake pedang di tangan kanan dan tangan kirinya ngeluarin fireball. Pedang itu telah membunuh begitu banyak makhluk, tangan kiri itu telah mengeluarkan api yang membakar begitu banyak orang, sebagian bersalah, sebagian tidak. 


the sinful hands

Yang ingin saya sampaikan adalah, game ini merupakan cerminan bahwa dengan kekuatan yang saya miliki di game ini, saya telah “bermain Tuhan” , saya membunuh hampir apapun yang ada di hadapan saya yang menghalangi jalan saya, bukan karena harus, tapi karena saya mampu, dan saya memilih seperti itu. Dan percayalah, di dunia ini ada orang-orang dengan kemampuan seperti itu, dan mereka mungkin saja sedang “bermain Tuhan” dengan kita. 

Kekuatan kita membawa kita pada pilihan untuk membawa kebaikan, atau kehancuran. Saya yakin, jika Enstein tahu bahwa rumus atomnya kemudian akan dipergunakan oleh Amerika serikat untuk membuat bom yang membunuh ratusan ribu orang, dia akan memilih untuk tidak menemukannya, atau mengemukakannya.

Kekuatan bisa ngebentuk pahlawan-pahlawan canggih semacam Superman, Batman, Ironman, atau bahkan Ultraman. Tapi bisa juga memakan korban semacam Uchiha Sasuke, Adam Monroe (Heroes), Andrew Dentmer (Chronicle), sampe ke Michael Myers (Halloween).


victim of hate #1

Kenapa saya sebut mereka korban? Padahal Uchiha Sasuke mau ngancurin desanya, Adam Monroe mau nyebarin virus yang ngehabisin sebagian besar populasi dunia, Andrew Dentmer mentalin orang kesana sini dengan telekinesisnya, dan Michael Myers ngebunuh keluarganya pake Pisau pemotong. Kalian mungkin ngeliat mereka sebagai pembunuh, orang jahat. Kalo ada super heroes, mereka adalah super villains. Tapi buat saya, mereka adalah korban. Yes! They are the Victim of Hate. Korban dari kebencian yang tumbuh subur di otak dan hati mereka karena kebrengsekan orang-orang disekitarnya.

“ In every choice we made, there’re some effects that came along with it “

Konsekuensi. Itu bahasanya, baik untuk diri kita sendiri, atau orang lain. Setiap pilihan pasti punya pengaruh, ada sebab maka ada akibat. Semacam bentuk aksi reaksi. Konsekuensi ini bias baik, bias buruk, kadang sesuai harapan, seringkali ga, kadang bahkan muncul konsekuensi yang bener-bener di luar dugaan. Yahh, namanya juga lelucon kehidupan. Hahaha!


No comments:

Post a Comment