Saturday, December 8, 2012

Menentukan Arah


Mahasiswa tingkat akhir. Ga kerasa udah hampir 4 tahun sejak pertama kali jadi mahasiswa baru yang botak dan culun. Dulu, di kuliah perdana, saya inget banget ada semacam pre-caution dari dosen tamu saat itu yang bilang bahwa seiring sama naik tingkatnya mahasiswa arsitektur, akan semakin terdegradasi juga mahasiswa yang bertahan dengan cita-citanya sebagai arsitek.

And it's true.

Dulu, di kuliah itu ketika ditanya siapa yang mau jadi arsitek, hampir semua , atau bahkan semua orang diruangan itu angkat tangan dengan penuh semangat dan keyakinan. Sambil mungkin di kepalanya akan muncul sedikit kesombongan dan ego yang ngeremehin statement si dosen tamu. Tapi sekarang, si dosen itu pasti bisa dengan sombongnya berkata. "Gue Bilang juga apa..." hahaha!

Menentukan arah, mungkin itu yang paling sering berputar-putar di kepala saya dan teman-teman se-angkatan saat ini. Mau ngapain , mau kemana, mau jadi apa setelah lulus nanti ? Saya emang baru denger dari beberapa temen yang secara kecewa menyatakan menyerah pada cita-cita arsiteknya.  Tapi kalo ngeliat dari kondisi perkuliahan sehari-hari, studio yang hampir selalu kosong, mahasiswa - mahasiswa yang Cuma ada naamanya di presensi, kenyataan bahwa banyak yang sudah menyerah ga bisa dipungkiri lagi.

Merubah arah mungkin lebih tepatnya. Dari dosen sampe jadi girlband, atau sekedar menjadi ibu rumah tangga dengan gelar ST, keinginan untuk jadi arsitek mulai digeser berbagai pilihan.

Buat saya sendiri, jadi Arsitek masih merupakan cita-cita yang harus dikejar. Tapi.....

Entah karena salah passion atau emang dasarnya suka seenaknya, saya merasa hidup saya lebih nyaman dan menyenangkan ketika hari-hari saya diisi sama project yang beda-beda dan betapapun itu menyita waktu dan pikiran, saya tetep ngerasa excited buat ngejalaninnya. Dan tugas kuliah saya sebagai mahasiswa arsitektur nyatanya ga membuat saya lebih excited dibanding bikin film, bermusik, berfotografi, jadi graphic designer, sampe bikin web cuma bermodal cd tutorial dan keberaninan buat ngawur coba-coba.

Yaa, hal-hal itu yang malah menjadi fokus saya diatas skripsi/pra TA, studio, dan kuliah ga seru saya. Dan itulah yang akhirnya mengisi hari-hari saya. Dan membuat saya ngerasa lebih hidup. At least when i was really into it, or them.

Well, since I've mentioned them already, You might as well have a chance to enjoy them. And here they are.


Let's begin from this so called conceptual photography of my class. Konsepnya sederhana, foto hitam putih, masing-masing orang berekspresi dan ngebawa property sesuai karakter masing-masing. Sesuai dengan stigma yang muncul dari keseharian mereka di mata temen-temen lain. Walaupun saya sempet lumayan murka karena banyak dari mereka yang ngebuat saya ngerasa ga dihargai padahal udah mau repot-repot nyiapin buat sesi foto mereka, hasilnya, sangat memuaskan. 66 dari 96 mahasiswa di angkatan saya berhasil saya foto. Dan 80% diantaranya, buat saya sangat berhasil secara konsep dan outputnya.








Lanjut ke web design. Ini project sebenernya udah jadi project lamis dari entah kapan yang akhirnya berhasil saya mulai juga. Saya buatnya pake template Joomla, terus di modifikasi dikit bermodalkan ke-sok tahuan yang untungnya berhasil. Secara Offline ! Dari masalah paling simple kaya gimana caranya biar align tulisannya justified,  cara masukin gambar dan ngeposisiin. Sampe yang lumayan bikin stress adalah gimana caranya masukin video. Semua masalah akhirnya berhasil diselesain dengan trial and error. Tapi lagi-lagi, secara offline!


Home Page Versi Localhost

Halaman Architecture Veris Localhost

Halaman Film & Photo Versi Localhost


Halaman Graphic Design versi Localhost


Halaman Music versi Localhost


Domain udah kebeli, yang bahkan buat belinya harus bermasalah dulu. Begitu web-nya diupload ternyata malah muncul tulisan web-offline. Dan dengan dibantu sama mas-mas admin dari dijaminmurah.com, akhirnya webnya bisa online. Tapi blog sectionnya error. Dan itu masalah scripting yang saya ga ngeti parah. Akhirnya minta bantuan kesana-sini dan sampe sekarang masih belum jelas nasibnya. Fiuhhh~ . Padahal ini web rencananya mau jadi modal buat membangun karir. Tapi malah ga beres-beres sampe sekarang.

Trouble #1 : Web Offline !

Trouble #2 : Blog Section Error

Kondisi Terakhir : DAMN!!

Terakhir, ini project favorit saya selama entah setelah berapa lama. Hasilnya emang belum 100% sesuai bayangan saya, tapi prosesnya dan beberapa hal lain yang didapetin dari proses pembuatan film ini, buat saya sangat menarik, atau bahkan menyenangkan, atau diantaranya.  Okay, jadi ini film fiksi pendek pertama yang saya buat dibawah bendera artdicted films. Studio film punya saya sendiri. Dibantu olga elisa utomo buat nulis scriptnya, dan temen-temen dari angkatan 2011 yang namanya bisa kalian cek di credit, film ini akhirnya selesai dengan judul cakrawala dan telah dikirm ke jakarta buat ikut kompetisi 21 short film festival. 


Dari keputus-asaan shooting pertama dengan pemeran yang actingnya sekualitas si Bolang, percobaan tukar menukar peran, sampe muncul keputusan putus asa buat meranin sendiri, akhirnya film ini menemui titik cerah saat Hafizahmuslim Supriharjo a.k.a Jojon kebetulan ada pas sebelum shooting pertama. Dan dengan casting dadakan, dia berhasil mendapatkan perannya dan menyelamatakan saya dari harus main di film sendiri secara putus asa. 

Dibantu actingnya Jojon yang lumayan mumpuni, Wachyu Nugraha yang tadinya didaulat buat meranin peran yang akhrinya dimainin Jojon mulai berkembang dari acting si Bolang ke acting Panji sang penakluk. Dan terus berkembang sampe ke level yang cukup. Akhirnya, dengan Dissa Pidanti Raras sebagai aktrisnya, terbentuk komposisi yang ngebawa level film ini naik ke level yang lebih baik.

Kaya yang udah saya bilang tadi, selain filmnya saya dapet beberapa hal lain dari film ini. Salah stu diantaranya adalah pemikiran bahwa mungkin arsitektur bukan satu-satunya jalan yang harus saya kejar. Rencana mau cuti kuliah selama satau tahun kedepan yang udah dibangun dari 2 tahun lalu mulai tergeser sama keinginan buat stay di Jogja, dan membangun karir disini. Paling ga bikin 2 sampe 3 film lagi, bukan semata buat kompetisi tapi lebih untuk menghidupi hidup. Bikin sitkom angkatan yang udah jadi wacana selama setahun belakngan. Nyelesain web buat jadi basis ngenalin artdicted studio ke dunia, dan dapetin project-project baru. Sambil sedikit-sedikti nyicil skripsi yang gatau bisa selesai atau ga semester ini. Apalagi kalo ngeliat kenyataan bahwa dari 5 permohonan magang yang udah dikirim belum ada satupun yang dapet respon baik. Film ini mengetuk hati saya buat stay di Jogja.  Atau mungkin hal lain ?

Selain tiga hal itu, ada juga beberapa project-project kecil pengisi hidup lainnya. Dan inilah mereka.

Cartoon Face of KKN Team Mates


After effect Training, Pre-Display Clones

Topi Kritik Arsitektur
Poster Layout by : Hanief Wicaksana

Photograph of Angela Rinta

Udah lama rasanya ga buat tulisan random sepanjang ini. Sama kaya seiring naik tingkat semakin terpikir buat ga jadi arsitek, Semakin menuju akhir tulisan ini semakin saya berpikir kesana.

Architect, Artworker, and Creative Consultant. Those are what i want to be. Still never know which one is the most. But one thing is for sure. When the day i have left this life to another eternal one, or in simple word, when i am dead. I wanted the world to remember me, Hendro Prasetyo, as an Architect, Artworker, and A Creative Consultant who has done lots of works that makes this world and its people Better than now. 

No comments:

Post a Comment