Sunday, October 16, 2016

Sayembara Bersama Kakak

Rumah Bolon Exterior View

Jika menghitung satu sayembara edan edanan bersama seoerang ganteng edan bernama Bryan Reinhard Batara sekitar tiga tahun lalu, ini adalah keempat kalinya saya mengikuti sayembara arsitektur secara berkelompok. Dua diantaranya adalah Sayembara Museum Batik sekitar setahun lalu bersama Pak Harry Kurniawan, Mas Hendro Tridiantoro, dan seorang edan lainnya bernama Ndaru dan Sayembara desain Balai Pertemuan/Gedung Serbaguna/Paviliun bersama Addina Faizati, yang merupakan sayembara arsitektur kedua dalam hidup saya yang juga merupakan sayembara berkelompok pertama saya.

"Pavilon/Multi Function Building, Boy.. Do I familiar with this kind of Function?" 

Tiga kali sayembara secara berkelompok jelas masih merupakan pengalaman yang sangat minim baik dalam kehidupan berarsitektur dan apalagi kehidupan bersayembara. Oleh karenanya, untuk pengalaman keempat saya sengaja memutuskan untuk turut serta bergabung bersama kakak-kakak yang berpengalaman sehingga bisa mendapat bimbingan dan experience booster untuk sayembara kelima, keenam dan kesembilan ratus dua puluh lima yang jika Tuhan mengizinkan akan saya jalani dalam kehidupan yang singkat namun penuh tuntutan ini.

Adalah Kak Olindo Sitanggang dan Kak Bintang Nidia Kusuma yang mau berbaik hati memungut saya kedalam kelompok super mereka yang jelas potensi menangnya akan jauh lebih besar tanpa kehadiran saya yang masih hijau dan ingusan ini. Bagaimana tidak, Kak Bintang baru saja memenangkan sayembara Denpasar Youth Park yang saya hanya mampu kerjakan secara harap maklum dan kemudian kalah secara wajar, ditambah Kak Olindo yang sudah pernah naik Gunung Fuji dan berfoto bersama Bunga Sakura yang dalam tahun pertama kerjanya sudah dipercaya menangani Interior sebuah projek dari konsep hingga ke detail-detailnya, kemenangan, jelas sudah terlihat layaknya Gajah di pelupuk mata. 

Tak hanya itu saja, Kak Olindo yang diimpor langsung dari Medan yeng kerasnya seperti Jl Imam Bonjol dalam skala kota, jelas merupakan aset tak ternilai terutama karena kami memutuskan untuk mengerjakan Rumah Bolon yang merupakan rumah tradisional bagi masyarakat Batak, yang darahnya mengalir kental di jiwa dan raga Kak Olindo yang sudah seperti Konsultan Ahli bagi kelompok kami.


Rumah Bolon Master Bedroom Interior

Yap! Rumah Bolon. Brief sayembara yang dikeluarkan oleh Indocement kali ini, menantang para arsitek-arsitek muda untuk membuat versi modern dari Rumah Tradisional yang bebas dipilih dari begitu banyaknya tipe rumah tradisional di Indonesia. Ide yang sarat akan pesan moral seperti ini selalu menarik bagi saya, terutama karena sebenarnya Indonesia sangat kaya, namun banyak dari kita yang memilih terpaksa miskin akan pengetahuan tentangnya, dengan dalih kesibukan baik selama menempuh pendidikan atau berkarir demi menjauh dari mie instan di akhir bulan. Dan jujur saja, jika bukan kareana sayembara ini, saya mungkin tidak akan pernah tahu bahwa Indonesia, punya desain rumah menarik seperti Rumah Bolon yang pada otak-otak yang tepat, dapat menjadi aset yang sangat berharga dalam memperkaya konsep transformasi untuk berbagai macam desain dan tipologi.


Rumah Bolon Living Room Interior

Empat kali sayembara secara berkelompok, jelas masih jauh dari kata cukup terutama bagi saya yang masih Bau Kencur ini, kedepannya, semoga masih banyak orang-orang baik (dan gila) yang nama-namanya telah saya sebutkan sebelumnya yang mau menampung saya sebagai anggota kelompok mereka.

Bulan malam ini terang, semoga kelembutan sinarnya bisa menerangi ruang-ruang gelap di pikiran kita yang cenderung sempit meskipun potensinya jelas tak terhingga. Terima kasih telah membaca sejauh ini. Jika ada secangkir teh untuk menemani, silahkan baca lebih jauh di poster berikut ini, untuk tahu lebih banyak mengenai desain kami.


Panel Presentasi | Klik di sini biar gede.

No comments:

Post a Comment